Saat aku jatuh cinta, setiap detiknya aku ingin menulis. Merangkai kata indah atas nama cinta dan kerinduan kemudian menjelma menjadi sebuah cerita yang sungguh tak ingin kusudahi. Aku hanya ingin kau menjadi jawaban atas segala rindu yang telah merambat disetiap dinding hati ini dan menjadikannya simponi dengan kau berada disampingku sedetik saja.
Kau tak perlu mengkhawatirkanku saat kau bersama kekasihmu. Iya, aku baik-baik saja. Kau cukup datang padaku saat kau pulang, lalu ajak aku tertawa bersamamu. Kau tak perlu mempedulikan apa inginku terhadapmu, jaga saja hatimu untuknya, aku bahagia hanya karna kau bahagia. Kau tak perlu pikirkan apa makna dari tulisanku ini. Pelihara saja cinta kalian, aku senang mendengar kau dan dia bersatu.
Kau tak perlu bimbang memikirkan antara aku dan dia. Kau cukup pikirkan dia saja. Aku tak berhak berada dipikiranmu. Aku tak berhak bersanding dengannya dipikiranmu. Aku tak layak kau pikirkan. Tapi, ah atau setidaknya setelah kau memikirkannya, pikirkanlah aku walau sepersekian detik saja.
Aku benci caramu setiap kali kau pergi. Tapi aku menyukai caramu setiap kali kau datang. Kau seringkali membuatku tersenyum hanya dengan kau mengetuk pintu dan memanggil namaku. Aku tak peduli darimana kau sebelum kau datang, yang ku pedulikan hanya ‘kau datang dan membuatku tersenyum’.. Itu lebih dari sekedar membahagiakanku..
Setiap kali kau jauh, setiap detiknya aku mencium bau tubuhmu yang menjalar disetiap celah dinding kamarku dan menusuk-nusuk hidungku kemudian merambat ke otakku yang seolah mengisyaratkanku untuk menelponmu. Ini gila. Tapi entah harus bagaimana ku katakan, aku merindukanmu.
Aku tau aku tak pantas merindukanmu. Aku tak layak mengharap kau menyempatkan waktu untukku. Aku tau aku bersalah membuat kau membagi waktumu untukku dan untuk dia. Kau tak perlu bingung membagi waktu itu. Habiskan saja waktumu selama yang kau mau bersamanya. Dan setelah kau bosan, kau boleh sekedar datang dan nmencubit pipiku asal itu bisa mengembalikan mood-mu. Aku rela kau jadikan boneka yang bisa membuatmu tertawa asal kau berada disisiku. Tak usah pedulikan perasaanku, aku senang bisa membuat kau tertawa. Aku sungguh tak bermaksud memasuki celah kecil diantara kalian. Aku hanya ingin menjadi penghibur saat kau merasa dunia ini membosankan. Itu saja..
Kau tak perlu menjelaskan apa yang sedang kau rasakan. Dengan melihat raut wajahmu saja aku sudah tau jawabannya. Aku tau kau peduli. Tapi kau tak perlu membagi cintamu untukku. Ya, tak perlu. Kau cukup tumpahkan seluruh cintamu untuknya. Tak perlu kau sisakan setetes pun untukku. Ya, tak perlu. Bukan karna aku tak menginginkannya, hanya saja aku tak sanggup merasakan sakitnya kekasihmu jika ia tau cerita yang hampir kita jalin ini. Kau tak perlu menyebut dirimu penghianat atau pembohong. Karna kenyataannya kau bukan. Kau hanya sedang bosan dengan duniamu dan membutuhkan orang sepertiku yang sekedar untuk membuatmu tertawa. Itu saja. Kau tak perlu mengumbar perasaanmu dengan lelaki sepertiku. Karna pada kenyataannya kau tak memilikinya.
Jaga saja cintamu dan dia, kau tak usah pedulikan perasaanku. Habiskan saja waktumu dengannya, tapi sisakan sedetik untuk sekedar mengecup keningku atau mencubit pipiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar